SANGATTA, (PRLM).- Negara musuh berhasil menguasai dan menduduki wilayah
perairan Karang Unarang/Ambalat yang diklaim sebagai bagian dari
wilayahnya dengan kemampuan militer yang dimiliki. Untuk memperkuat
penguasaan terhadap perairan Karang Unarang/Ambalat, maka negara musuh
berupaya untuk menguasai sebagian wilayah darat, khususnya Kalimantan
Timur. Berbagai tindak aksi/kegiatan dilaksanakan mulai dari mencari
dukungan internasional sampai dengan pengerahan kekuatan militer sebagai
upaya untuk menguasai wilayah perbatasan, dan akhirnya berhasil
diwujudkan dengan menduduki sebagian wilayah Sangatta Kalimantan Timur.
“Demikian skenario latihan perang terbesar TNI AL “Armada Jaya XXX/11”
yang puncaknya menggelar operasi pendaratan amfibi yang dilaksanakan
oleh pasukan pendarat Korps Marinir di daerah Sangatta Kalimantran Timur
guna merebut kembali wilayah yang dikuasai musuh, hari Jumat menjelang
fajar,” kata Kadispenal Laksamana Pertama TNI Untung Suropati di pantai
Sekerat Sangatta Kaltim yang juga menyaksikan operasi amfibi tersebut,
Jumat (11/11).
Latihan melibatkan kurang lebih 4.000 personel, 23 kapal perang berbagai
jenis, 3 (tiga) pesawat Cassa, 3 (tiga) helikopter, 1.600 pasukan
Pendarat Korps Marinir. Dilibatkan juga 93 kendaraan tempur yang
meliputi: 17 tank amfibi, 28 kendaraan tempur angkut personel APC, 8
unit kendaraan angkut pasukan amfibi KAPA, 8 unit BVP-2, 2 unit peluncur
roket RM-70 Grad, 6 unit meriam Howitzer 105 mm, dan 18 unit perahu
karet, 6 tim Komando Pasukan Katak, dan 4 tim Penyelam TNI AL. Tim
pendukung lainnya meliputi Tim Kesehatan, Tim Pomal, Tim Divisi Pantai,
Tim Repair, Tim SAR, Tim Litbang, Tim Pomal, Tim Hukum, Tim Psikologi,
dan Tim Dinas Penerangan.
Latihan “Armada Jaya XXX/11” merupakan latihan tertinggi Matra Laut
dimana sebelumnya melaksanakan gladi posko sejak 31 Oktober s.d 7
November di Markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Makoarmatim) yang
dibuka langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI
Soeparno, dilanjutkan pada tanggal 7 s/d 16 November 2011 tahap manuver
lapangan yang berlangsung mulai dari Pangkalan Utama TNI AL di Surabaya,
Alur Perairan Barat Surabaya (APBS), Laut Jawa, Selat Makassar,
perairan Pulau Laut Kaltim, perairan Sangatta Kaltim, dan Laut Sulawesi,
hingga puncaknya dilaksanakan operasi amfibi berupa pendaratan pasukan
pendarat Korps Marinir di Sangatta, Kalimantan Timur pada subuh dini
hari tanggal 11 November 2011. Seluruh kesenjataan TNI AL yang tergabung
dalam SSAT yaitu kapal perang, pesawat udara, Marinir dan Pangkalan
akan digelar pada latihan puncak TNI AL ini.
Dalam pelaksanaan operasi amfibi tersebut, Kasal Laksamana TNI Soeparno
didampingi para Pangkotama TNI AL, Asisten Kasal, pejabat teras Mabesal,
serta Muspida Kalimantan Timur turut hadir menyaksikan secara langsung
manuver lapangan operasi amphibi yang dilaksanakan oleh unsur kekuatan
Angkatan Laut di wilayah perairan Sanggata, Kaltim.
Selain melaksanakan latihan operasi militer, TNI Angkatan Laut juga
melaksanakan “Operasi Kemanusiaan” dengan menggelar pengobatan gratis
bagi masyarakat di pesisir Sangatta Kaltim dengan menerjunkan tim medis
dari unsur kapal Rumah Sakit KRI dr Suharso-990 guna membantu dan
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat yang
membutuhkan.
sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/node/165288
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
1 komentar:
membantu sekali infonya kak
berita timnas indonesia
Post a Comment and Don't Spam!