TEMPO.CO, Jakarta -JAKARTA – Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander A
Ivanov menyatakan, pemerintah Rusia tidak akan memberlakukan embargo
atau larangan tertentu dalam kerjasama militer dengan Indonesia.
“Kami tidak akan pernah menerapkan embargo atau prakondisi politis dalam
kerjasama teknis militer . Ini jaminan dari pemerintah Rusia,” kata
Ivanov kepada Tempo usai menyerahkan medali penghargaan 'For
Strengthening Combat Fraternity” kepada Kepala Staf Angkatan Laut
Laksamana Soeparno di rumah dinas Duta Besar Rusia, Jakarta, Rabu, 21
Desember 2011.
Menurut Ivanov, Indonesia merupakan negara yang bersahabat dengan
perkembangan demokrasinya yang sangat maju. Hubungan Rusia-Indonesia
sendiri sudah terjalin sejak tahun 50-an. Sehingga pemerintah Rusia
beralasan untuk tetap merawat kerjasama tersebut.
Amerika Serikat pernah mengembargo bantuan teknis militer ke Indonesia
dengan alasan pelanggaran hak asasi manusia dan lemahnya pelaksanaan
demokrasi. Menurut Ivanov, apapun alasannya, Rusia tidak akan menerapkan
sanksi embargo kepada Indonesia. Setiap negara, ujarnya termasuk
negara-negara Barat memiliki persoalan dengan isu pelanggaran hak asasi
manusia dan demokrasi.
“Ini hal serius. Namun menurut kami tidak ada demokrasi yang tunggal,
sistem demokrasi yang disatukan dan dipaksakan oleh satu negara ke
negara lain,” kata Ivanov.
Ivanov mengatakan, setiap negara memiliki tradisi, budaya, dan lainnya
yang sifatnya spesifik. Dan demokrasi di setiap negara berkembang
berdasarkan karakter negara itu terkait dengan sejarah, budaya, dan
tradisinya. “Jadi, Rusia sangat menghargai Indonesia sebagai negara
bersahabat dan sangat cepat perkembangan demokrasinya.”
Sehubungan dengan kerjasama militer antara Rusia dan Indonesia, Ivanov
menekankan tentang kerjasama antara angkatan laut kedua negara. Sebagai
negara kepulauan yang terluas di dunia, ujarnya, Indonesia perlu
memiliki angkatan laut yang kuat. Indonesia telah membeli kapal selam
tipe BNV dengan tipe terbaru dengan teknologi termodern dari Rusia.
Misalnya, kapal selam ini berkemampuan untuk mengejar target dalam
posisi didalam laut maupun di permukaan laut.
Bentuk kerjasama lainnya, ujar Ivanov, adalah pembentukan pusat
pelayanan kapal selam tersebut dan akan dikelola oleh angkatan laut
Indonesia. “Ini langkah lebih maju dari kerjasama untuk transfer
teknologi dari Rusia ke Indonesia,” kata Ivanov.
Keduanya juga akan melakukan latihan untuk mengatasi kejahatan
pembajakan di laut pada Januari tahun depan, tepatnya saat angkatan laut
Rusia berkunjung ke Surabaya.
sumber
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
1 komentar:
suka deh baca di blognya
berita jatim
Post a Comment and Don't Spam!